Genap 2 Tahun Kepemimpinan Jokowi-JK, PP HIMMAH Akan Kepung Istana Negara

Foto: Himpunan Mahasiswa Al washliyah, di depan istana Negara
SUARA INDEPENDEN.COM, JAKARTA- Hari ini Kamis (20/10/ 2016) genap sudah usia dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memimpin Indonesia menggantikan pemerintahan sebelumnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Boediono.

Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (PP-HIMMAH), Aminullah Siagian menilai Pemerintahan yang dipimpin oleh Jokowi- Jk dinilai gagal,

Menurut Aminullah, disebabkan karena kelemahan sang Presiden di dalam memimpin. Selain itu, kabinet yang ada pun hanya terbentuk karena adanya asas pemanfaatan semata.

“Secara realistis rezim Jokowi ini harus diakui sebagai rezim yang sangat carut marut,"ujarnya

Kegaduhan demi kegaduhan yang dipertontonkan ke rakyat, hingga bahan-bahan kebutuhan pokok sudah sangat mahal dan tak dapat dijangkau oleh rakyat. Jadi wajar saja jika banyak kalangan yang mengatakan rezim Jokowi-JK gagal,” ujar Ketua umum PP HIMMAH Aminullah siagian, Kamis (20/10/2016).

Aminullah mengatakan, di pemerintahan Jokowi-Jk menimbulkan  banyak kegaduhan, baik itu dipolitik dan di Kabinet Kerja, di mana adanya bongkar pasang menteri, menteri rangkap jabatan, terpilihnya warga negara asing menjadi menteri, serta perpecahan kekuatan partai politik. Kemuadian, di bidang hukum dilakukan SP3 para pengusaha pembakar hutan dan lahan, remisi para koruptor dan pengampunan bagi para penggemplang pajak yang hingga saat ini tidak mencapai target pemerintah.

Bukan hanya itu, maraknya tenaga kerja asing masuk ke Indonesia juga menjadi prestasi buruk rezim Jokowi-JK. Kemudian pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan listrik serta paling disoroti adalah banyaknya janji-janji manis kampanye yang tidak teralisasi," ujar Aminullah.

“Untuk itu pula wajar jika rezim saat ini diwarnai oleh rasa pesimis rakyat. Setelah melalui masa ekpektasi rakyat yang berlebihan kepada rezim Jokowi yang nyatanya rezim saat ini adalah rezim yang tidak pro rakyat,” tutupnya.



Kamis, 23 Oktober 2016
Jurnalis: M.Z Saddam
Editor: Suharno