Aminullah Siagian: GSI Aksi Bela Islam III Bukan Makar

Foto: Aminullah Siagian (Paling kanan) mendampingi Ratna Sarumpaet dalam jumpa pers.
SUARA INDEPENDEN.COM, JAKARTA- Aksi Bela Islam III akan tetap digelar pada Jumat 2 Desember 2016 mendatang. Karena berunjukrasa adalah hak konstitusi rakyat yang dilindungi oleh undang-undang.

"GSI secara nasional ikut menjadi bagian. Aksi Bela Islam III bukan makar," tegas Koordinator Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) Aminullah Siagian di Posko GSI, Jalan Kampung Melayu Kecil V/24, Bukitduri Tanjakan, Jakarta Selatan, Jumat (25/11/2016).

Jumpa pers GSI dipimpin Ratna Sarumpaet, Lily Wahid, Ahmad Dani, Karman, Adhie Massardi, Bastian Simanjuntak, Said Iqbal, Haris Rusly, Benni Pramula, Teuku Kamal, Aminullah Siagian, Saharuddin, Yudi Latif, mengajak rakyat Indonesia untuk mendukung penegakkan hukum kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.


"Kukuhnya tekad kepolisian menolak penangkpan/memenjarakan Ahok, sangat jauh dari dasar-dasar konstitusi. Sepanjang sejarah Indonesia, semua pelaku penistaan agama selalu ditangkap bahkan sebelum diperiksa," kata Aminullah.

Menurut Aminullah, sikap kepolisian terhadap kasus Ahok menunjukan lemahnya profesionalisme kepolisian dan lemahnya kualitas negarawan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

"Ini menunjukan gagalnya Tito Karnavian mewujudkan reformasi kepolisian seperti yang dijanjikannya pada rakyat Indonesia di awal masa baktinya," terangnya.

Ambisius dan vulgarnya upaya kepolisian menghalangi "Aksi Bela Islam III" dengan intimidasi terbuka seperti tuduhan makar tanpa bukti, maklumat udara dan statmen akan mencegah peserta aksi 2 Desember 2016 mendatang, yang datang dari daerah masuk ke Jakarta.

"Padahal kepolisian harusnya tau bahwa sesuai UU No. 9 tahun 1989, menghalang-halangi unjukrasa adalah perbuatan pidana," sebut Aminullah.

Kemudian, kata Aminullah, tuduhan makar yang menunggangi Aksi Bela Islam III secara terbuk dan terus-menerus diserukan Kapolri Jenderal Tito Karnavian sangat tidak negarawan.

"Dari bukti-bukti yang kami terima, salah satu tokoh yang dituduh adalah Ratna Sarumpaet sebagai pimpinan  GSI. Tuduhan itu tidaklah benar," cetusnya.

Aminullah berharap, Kapolri Jenderal Tito Karnavian secepatnya kembali ke jalan yang benar sebagai anak bangsa dan umat islam.

"Kita doakan secepatnya Kapolri (Tito Karnavian) kembali ke jalan yang benar untuk bangsa Indonesia yang kita cintai ini," seru Aminullah. 


Sabtu, 26 November 2016
Jurnalis: Asso
Editor: Suharno