SUARA INDEPENDEN.COM- Sebagimana yang di jelaskan Drs. Muradi, M. Si mantan Kabag Umum dan sekarang menjabat Kabag Humas dan Protokoler Kuansing.
Pada tahun 2014, Pemda Kuansing melaksanakan kegiatan konsultasi tentang penyelenggaraan pemerintahan dan dilanjutkan dengan pertandingan persahabatan olahraga tenis di Lapangan Kota Bukittinggi," ujar Muradi mengawali penjelasannya, Jumat (18/8/2017) di ruang kerjanya.
Untuk melengkapi administrasi bukti sampainya rombongan Pemda Kuansing di Pemko Bukittinggi, Protokoler Pemda Kuansing meminta visum SPPD kepada Protokoler Pemko Bukittinggi. Visum tersebut dilaksanakan di lapangan tenis tersebut.
"Kasubbag Protokoler Kuansing, Rahman Sutrisno lupa mengembalikan stempel tersebut, dan terbawa ke Telukkuantan," kata muradi
Kemudian, lanjut Muradi, Rahman Sutrisno menyimpan stempel itu di laci mejanya dan belum sempat dikembalikan. Pada 2016, tanpa sepengetahuan Rahman Sutrisno dan tanpa disadari digunakan oleh staf protokoler untuk men-stempel surat salah satu organisasi yang berurusan di Bagian Umum.
"Jadi tidak ada maksud lain tentang keberadaan stempel Pemko Bukittinggi di Setda Kuantan Singingi," tegas Muradi.
Seperti yang diketahui, LSM Ikatan Warga Satya Indonesia pernah berurusan dengan Setda Kuansing pada tahun 2016. Sekilas, tak ada yang aneh pada surat tanda terima yang ditandatangani Kasubag Rumah Tangga, Toto Pristiwandoyo itu. Tapi, surat tersebut dicap dengan stempel Pemko Bukittinggi. Tutupnya
Minggu, 20 Agustus 2017
Jurnalis: Arif Cahyadi
Editor: Hamzah