Kata Sri Mulyani Soal Pemerintah Masih Gali Lubang Tutup Lubang


SUARA INDEPENDEN. COM,  JAKARTA- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan, defisit keseimbangan primer yang sebesar Rp 78,3 triliun tidak bisa menjadi acuan bahwa pemerintah dalam mengelola APBN sudah baik atau belum.

"Soal keseimbangan primer yang Rp 78,3 triliun ini, di dalam mendesain APBN kita tidak bisa bilang pokoknya APBN sehat kita enggak peduli ekonominya, APBN itu merupakan instrumen satu kesatuan," kata Sri Mulyani di Kantor Ditjen Pajak Pusat, Jakarta, Rabu (16/8/2017).

Keseimbangan primer ini menandakan bahwa pemerintah masih menarik utang baru untuk kembali membayar utang. Sri Mulyani mengungkapkan, APBN merupakan instrumen pemerintah dalam menciptakan perekonomian yang merata.

"Dia tidak bisa berdiri sendiri sehat yang lain tidak peduli, Maka kalau tujuan APBN dia tetap berkelanjutan, maka yang terjadi adalah melakukan penyesuaian secara bertahap," tambah dia.

Lanjut Sri Mulyani, angka keseimbangan primer juga telah mengalami penurunan, diari yang sebelumnya di atas Rp 140 triliun dan saat ini berada di level Rp 78,3 triliun.

"Defisitnya juga turun drastis dari 2,67% jadi 2,19%, arahnya ke sana, kalau penerimaan makin tinggi dan belanja makin defisit," tukas dia.



Rabu, 16 Agustus 2017
Jurnalis: M. Rifai
Editor: Saddam