Pesan Wakil Bupati Kab.Jayawijayaika Jhon R.Banua Terhadap Mahasiswa Usai Pembelian Asrama Permanen Kota study Jakarta



SUARA INDEPENDEN. COM, JAKARTA- mendengar kata asrama biasanya orang-orang mulai berfikir tentang aturan, tata tertib, dan berbagai kewajiban yang harus dijalankan dan ditaati sebagai warga atau anggota asrama, sehingga banyak orang yang merasa enggan terlebih dahulu untuk tinggal didalamnya meskipun sebenarnya mereka belum mengetahui secara langsung seperti apa asrama itu dan lebih memilih rumah sewa (kos) ataupun kontrakan yang notabene bebas dari aturan sebagai solusi tempat tinggal sementara bagi para mahasiswayang melanjutkan studi diluar daerah.

Perkembangan diri seseorang sangat dipengaruhi oleh pergaulan dan lingkungan tempat dimana dia tinggal, baik itu situasi maupun kondisi serta tipe-tipe orang yang berada disekitarnya.

 Apalagi bagi para mahasiswa yang berada pada umur-umur produktif yang masih “labil” sehingga sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan dimana dia berada. Lingkungan mempunyai andil yang cukup besar terhadap perkembangan pola pikir seseorang, lingkungan yang kondusif tentunya akan membawa dampak baik pada orang itu sendiri. Keberadaan Asrama Mahasiswa diluar daerah menjadi sesuatu yang sangat penting, dimana asrama bisa menjadi benteng mahasiwa dari kegiatan-kegiatan yang dapat merusak pola pikir dan pergaulan Mahasiswa dari kondisi lingkungan yang buruk.

Mantan menejer perisiwa ini tegas sampaikan hal-hal yang mempengaruhi mahaisiwa dilarang keras dan melakukan kegiatan mahasiwa misalnya hiburan, minuman keras, bawa wanita di dalam Asrama sehingga kalian bisa merahi impiannya." melalui sambungan seluler dini hari" (18/09/2017) 

Diantaranya adalah asrama putri/putri namun tidak bisa kita adakan Asrama putri, Tanpa nilai plus mungkin asramaakan sama saja dengan sebuah rumah sewa biasa yang memang keberadaannya diperuntukkan sebagai rumah huni sementara bagi orang-orang yang membutuhkan.

 Namun beda halnya dengan asrama, meskipun harus tinggal dengan berbagai macam aturan, asrama banyak menawarkan nilai lebih bagi orang-orang yang mau tinggal didalamnya

adanya tata tertib dan aturan asrama yang membuat mahasiswa belajar menjadi pribadi yang disiplin dan bertanggung jawab sekaligus menghindarkan mahasiswa dari kegiatan-kegiatan yang bersifat negatif, seperti salah pergaulan yang tentunya akan mempengaruhi cara hidup dan pola pikir mahasiswa itu sendiri ,  serta mengajarkan mahasiswa untuk hidup berdampingan secara harmonis meskipun memiliki latar belakang, sifat dan karakter yang berbeda-beda yang nantinya tentu akan kita temui saat berada dilingkungan masyarakat maupun lingkungan kerja.

Asrama juga bisa  digunakan sebagai sarana untuk melestarikan dan mengenalkan budaya daerah kita kepada lingkungan sekitar melaui berbagai kegiatan yang berbasis atau mengangkat tema kebudayaan sebagai wujud cinta seorang putra daerah pada kebudayaannya meskipun sedang berada diluar daerah.

Sudah saatnya para mahasiswa berfikir kritis, bahwa lingkungan sangat mempunyai andil besar dalam perkembangan dan perubahan kepribadian seseorang dan menjadikan asrama sebagai solusi tempat tinggal sementara bagi para mahasiswa yang melaksanakan studi atau kuliah diluar daerah.

Sosialisasi dan dukungan pemerintah Dukungan dan perhatian Pemda (pemerintah daerah) kepada mahasiswa yang melanjutkan studi diluar daerah tentunya menjadi salah satu hal yang sangat penting, terutama fungsi pemerintah sebagai fasilitator dalam pendirian dan pengadaan asrama. Juga sebagai bentuk dukungan pemerintah sebagai wujud dari apresiasi kepada mahasiswa-mahasiswanya yang menuntut ilmu untuk mengembangkan potensi daerahnya saat ia kembali setalah selesai melaksanakan studinya.

Keberadaan asrama beserta nilai-nilai positif yang dimiliki tentunya tidak akan bisa dirasakan oleh orang lain terutama calon mahasiswa baru jika mereka tidak mengetahui keberadaan asrama itu sendiri, pentingnya sosialisasi menjadi ujung tombak sebagai saranan informasi dan untuk  menarik minat para calon mahasiswa yang akan melanjutkan studi diluar daerah.



Selasa, 19 September 2017
Jurnalis: Arman R Chalumbus
Editor: Tarmizi