SUARA INDEPENDEN.COM- Peledakan bom di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Ngagel, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya atau GPPS Jemaat Sawahan dan di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro 146, dipandang sebagai aksi tak bermoral dan tidak berperikemanusiaan.
"Mari rapatkan barisan, inilah saatnya kita berjihad membela Negara," kata ketua umum HIMMAH Banten, Ginanda siregar, saat dihubungi, Senin, (14/05/2018).
Menurut Ginanda yang Juga mahasiswa Pascasarjana UMJ, "Kejadian tersebut menyadarkan kita bahwa para pelaku teror atau teroris itu ada di sekitar kita. Hidup bersama kita. Bisa jadi mereka juga ada media sosial yang selama ini mengutuk dan mencaci maki aparat yang melakukan penindakan kepada para terduga teroris dengan tuduhan pelanggaran HAM.
Ginanda menjelaskan, “Apapun motif dan atas nama apapun peledakan bom di Surabaya adalah tindakan biadab dan tidak bermoral,” ujar Ginanda siregar yang Juga Ketua DPO Formasu Jakarta.
Ia juga mengutuk keras aksi keji peledakan bom di tiga gereja yang merenggut korban jiwa. Aksi terorisme seperti ini tidak bisa dibiarkan. Tidak ada satupun ajaran agama yang memperbolehkan umatnya membunuh orang lain. Aparat keamanan harus menindak tegas pelaku dan jaringan terorisme yang terlibat.
"Saya mengucapkan bela sungkawanya yang sedalamnya terhadap yang korban, saya mendoakan agar amal Ibadahnya dilindungan oleh Tuhan Yang Maha Esa," tutupnya.
Senin, 14 Mei 2018.
Jurnalis: M. Rifai
Editor: Adi Hrp