Mengenal Jalan Dakwah


SUARA INDEPENDEN.COM- Segala puji bagi Allah, yang kepada-Nya lah kita memuji, meminta pertolongan, pengampunan, dan petunjuk. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan keburukan amal kita. Barang siapa mendapat petunjuk Allah maka tidak akan ada yang menyesatkannya, dan barang siapa yang sesat maka tidak ada pemberi petunjuk baginya. 

Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Ya Allah, semoga doa dan keselamatan tercurah pada Muhammad dan keluarganya, dan sahabat dan siapa saja yang mendapat petunjuk hingga hari kiamat. Aamiin ya rabbal 'alamin.

Mengenal jalan "Dakwah" itu.Sebuah tema yang tepat untuk dibahas di awal langkah sebagai seorang aktivis dakwah kampus menurut saya pribadi. Karena bisa jadi, yang hari ini seorang aktivis dakwah ternyata belum mengenal dakwah itu sendiri. Jika hanya membahas soal Dakwah saja, sebetulnya sampai tengah malam pun belum selesai. Bahkan ketika dijadikan sebuah buku tebal pun akan berjilid-jilid. Karena banyak sekali bahasan tentang dakwah, tapi insyaAllah di kesempatan malam hari ini akan membahas pokok yang harus diketahui sebagai seorang aktivis dakwah.


Dakwah itu hakikatnya adalah membawa atau membina seorang individu dari kegelapan menuju cahaya Islam. Membagikan kepada masyarakat jahil seberapa nikmatnya Islam, sehingga mereka menjadi masyarakat madani. Membina mereka, memberikan pengetahuan kepada mereka, menyerukan kepada mereka untuk taat kepada Allah seperti 
firman Allah dalam Al Qur'an:

"Maka segeralah kembali kepada (mentaati) Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu." (Q.S. Az-Zariyat : 50).Tugas terbesar umat Islam adalah Memimpin Dunia, mengajarkan seluruh manusia bagaimana ber-Islam secara kaffah, sistem Islam seperti apa, membimbing kepada cara hidup Islam, kepada ajaran yang baik, karena tanpa Islam, manusia tidak mungkin meraih kebahagiaan.

Tugas ini bukan tugas sampingan, dan tidak setengah-setengah. Bukan tugas yang hanya 
sebatas mencapai tujuan-tujuan terbatas dalam aspek politik, sosial, dan ekonomi saja. Bukan juga untuk suatu tempat atau daerah tertentu. Bukan juga untuk suku dan bangsa tertentu. Tetapi ini merupakan sebuah tugas besar yang meliputi segenap sisi kehidupan, 
demi kebaikan seluruh manusia dan alam semesta (hewan, tumbuhan, bumi, dll).


Perlu kita ingat bersama, bahwa jalan dakwah ini tidak ditaburi bunga-bunga harum, tetapi merupakan jalan yang sukar dan panjang. Sebab, antara haq dan bathil sudah pasti ada sebuah pertentangan. Itu lah mengapa, di dunia itu tiap jam tiap menit, pasti ada yang namanya peperangan. Bahkan sejak Nabi Adam memiliki anak, anak mereka sudah 
bertengkar memperebutkan satu hal.


Maka dari itu, di sepanjang jalan pasti ada yang mencela, ada yang mencaci. Tapi kembali 
dilihat siapa yang mencaci dan memaki. Jika orang-orang yang faham akan Islam (ulama 
atau ustadz) artinya kita melakukan sebuah kesalahan dalam berdakwah. Tapi jika yang
menghina adalah orang-orang yang berlawanan dengan apa yang didakwahkan, maka 
sudah wajar jika dicaci dan dihina


Contoh mendakwahkan tentang khamr, maka sudah sewajarnya dihina oleh para peminum khamr bukan ? Maka jangan menjadi orang yang rapuh terhadap setiap cacian maupun makian. Ketika mendapat kritikan, maka terima dan terus memperbaiki diri. Karena ketika terjun ke masyarakat, pasti sering sekali menemui hal-hal semacam ini. Kunci dalam dakwah menurut saya, ada 3 hal yaitu Sabar, Ikhlas, dan Istiqomah. Sabar ketika ditemukan kesukaran, ikhlash dalam berdakwah (tidak mengharapkan sesuatu kecuali ridho Allah SWT), dan yang paling penting adalah istiqomah.

Diketahui bersama bagaimana kisah dakwah para Nabi. Belajar tentang kesabaran keikhlasan dan keistiqomahan Nabi Nuh AS., yang berdakwah begitu lama, namun pada akhirnya anak dan istri nya justru menolak dakwahnya. Kemudian bagaimana Nabi Ibrahim yang dilawan ayahnya sendiri sebagai pembuat patung (yang dianggap sebagai Tuhan). Nabi Musa yang sedari kecil terancam untuk dibunuh. Nabi Yusuf yang di khianati oleh saudaranya. dan Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi sebaik-baik teladan, namun tetap tak bisa lepas dari fitnah kafir Quraisy..Artinya, berstatus sebagai aktivis dakwah, harus punya 3 amunisi (Sabar, Ikhlash, 

Istiqomah). Karena hal teresebut kuncinya. Ketika memiliki amunisi tersebut, InsyaAllah dakwah benar lancar dan insyaAllah mendapat ridho Allah SWT. Islam di bagian timur telah berjalan di atas dakwah Islam. Diketahui bagaimana sejarah kerajaan Islam di Spanyol. Mereka membangun sebuah peradaban Islam yang tidak ada tandingannya. Tetapi kemudian tertidur nyenyak, seolah Islam telah tegak dengan baik. 

Oleh karena itu, setelahnya kehilangan segala kekuasaan dan kehebatannya. Buminya dijajah oleh bangsa-bangsa jahiliyah. Mereka merusak tidak langsung secara fisik, tapi memecah belah terlebih dahulu. Barulah menyerang secara langsung setelah terpecah-belah. Yang dikenal perang pemikiran.

perang moral, dan perang lain yang tidak secara langsung menjajah mental umat Islam. Di sini hikmah yang bisa kita diambil adalah bukan hanya orang lemah yang butuh dukungan (dakwah). Bahkan yang kuat pun masih harus dikuatkan. Itu alasan kenapa Lembaga Dakwah Kampus hadir di kampus. Tugas Aktivis Dakwah Kamous adalah menyempurnakan risalah Rasulullah. Hilangkan husnudzon "anak sebi udah pada jago agama". Karena bisa jadi salah satu orang yang sangat lemah. Oleh karena itu, sistem pembelajaran harus berjalan. Disadari atau tidak, sebetulnya masih banyak mahasiswa SEBI yang masih ingin lebih lagi belajar tentang Islam.

Jangan kan orang awam, coba lihat diri sendiri, kira-kira sudah yakin belum sholat selama 
ini sudah benar ? Cara berwudhu sudah benar ? Bacaan Qur’an sudah benar ? Atau bahkan 
adab-adab yang dilakukan, kira kira sudah sesuai dengan tuntunan Rasulullah belum ?Itulah tugas untuk menguatkan barisan dakwah. Karena tantangannya adalah semakin banyak mahasiswa nantinya, Fungsi controlling juga semakin sulit untuk diemban.




Ditulis Oleh:  Rapsanjani lubis
TTL:  Rao-Rao dolok, 11 Maret 1997
Alamat : Rao-Rao dolok, Kecamatan Sosa, Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatera Utara
Pendidikan: S1 Perbankan Syariah, Sekolah Tiggi Ekonomi Islam SEBI




Selasa, 21 Agustus 2018
Editor: Rizki zahri