( KNPA) Konfrensi pers untuk memperingati 56 tahun lahirnya UUPA tahun 1960. |
Suaraindependen.com,Jakarta- Dalam rangka peringatan Hari Tani Nasional 2016, Komite Nasional
Pembaruan Agraria (KNPA) mengadakan konfrensi pers untuk memperingati 56
tahun lahirnya UUPA tahun 1960. Acara yang di tempatkan di Seknas
Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), dihadiri oleh 38 organisasi
rakyat yang tergabung dalam aliansi KNPA.
Konfrensi Pers dengan tema "Menolak Ilusi Reforma Agraria dan Kebijakan
Pro-Investasi Jokowi-JK", Ketua Koordinator Umum aliansi KPNA, Dewi
Kartika mengatakan bahwa rezim Jokowi-JK melaksanakan reforma agraria
palsu yang tidak sesuai dengan UUPA no 5 tahun 1960. Reforma agraria
yang dilaksanakan pemerintah Jokowi-JK hanya sebatas redistribusi tanah
dan legalisasi aset. Terlebih adanya kebijakan-kebijakan pemerintah
Jokowi-JK yang pro-investasi ini makin membuat Reforma agraria sejati
sulit diwujudkan,"ujar Dewi Kartika Sabtu,(24/09/2016).
"Senada dengan hal tersebut perwakilan dari Petani yang diwakili oleh
Serikat Petani Indonesia (SPI), Henry Saragih Ketua Umum SPI
mengingatkan bahwa Pemerintah Jokowi-JK lalai memperingati keberadaan
hari tani sebagaimana sejak ditetapkannya hari tani pada Kepres 169
tahun 1960,"ujar Henry Saragih
"Pemerintah juga Sering sekali menjanjikan dan mengusahakan kedaulatan
pangan dengan memperkuat kedaulatan petani. Akan tetapi pada
kenyataannya impor pangan masih terus terjadi. Negara seharusnya hadir
menjadi motor penggerak kedaulatan pangan dengan membagikan tanah untuk
petani, bukan dengan bagi-bagi traktor atau pupuk" tegas Hendri.
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) sebagai perwakilan mahasiswa
dalam konfrensi pres KNPA yang di wakili oleh Komite Politik dan
Keamanan, Fariz Rifqi Ihsan mengatakan bahwa negara ini sudah terjebak
oleh kepentingan asing dan korporasi internasional dalam melaksanakan
reforma agraria yang hanya mementingkan pertumbuhan ekonomi,"ujar Fariz
"Sebab, Keberadaan pelaksanaan reforma agraria sejati ini sulit
dijalankan karena kemauan pemerintah yang kurang dan peranan kampus
sebagai ruang intelektual yang minim dalam proses penyadaran tentang
reforma agraria sejati. Hari ini, justru sebagian besar kampus menjadi
kepanjangam tangan investasi dan pemerintah yang justru melanggenggang
konflik agraria,"ujarnya.
Oleh karena itu, dalam memperingati hari tani nasional KNPA
melaksanakan rangkaian aksi dari tanggal 20-27 september 2016 di
daerah-daerah. Dan pada puncak acara pada tanggal 27 september 2016 akan
menurunkan 10.000 massa aksi di Jakarta yang terdiri dari organisasi
tani, buruh, nelayan, mahasiswa, masyarakat adat, perempuan dan aktivis
/NGO untuk menuntut Pemerintah Jokowi-JK untuk melaksanakan Reforma
Agraria Sejati dan menyelesaikan seluruh konflik agraria di Indonesia,"tutupnya.
Sabtu,24 September 2016
Jurnalis: Asso
Editor: Ginanda Siregar