Wakil Gubernur Sumatera Utara Menerima Audiensi SATMA GEMAIS



SUARA INDEPENDEN. COM- Mahasiswa harus mengambil peran dalam proses pembangunan di Sumatera Utara (Sumut). Sehingga percepatan pembangunan menuju Sumut yang berdaya saing dapat segera terwujud. Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Dr Nurhajizah Marpaung SH MH saat menerima audiensi Satuan Mahasiswa Generasi Muda Islam Simalungun (SATMA GEMAIS) Sumut. di ruang kerja Wagubsu, Lt.9 Kantor Gubsu, Jumat (25/5). “Pembangunan di daerah ini juga butuh peran dari mahasiswa,” ujarnya. 


Wagubsu Nurhajizah Marpaung mengatakan, salah satu upaya untuk mengubah Sumatera Utara adalah dengan berorganisasi. “Organisasi adalah suatu hal yang penting. Organisasi bisa menjadi sebuah pembelajaran,” katanya. 


Masalahnya, saat ini Sumut merupakan provinsi ranking pertama minus narkoba setelah Jakarta. “Narkoba bisa membuat anak muda produktif yang seharusnya bisa memajukan provinsi Sumatera Utara menjadi rusak,” ungkapnya.


 Selanjutnya, kata Wagubsu, telah dibuat program anak muda yang menjadi narkoba. “Saya pernah berkunjung ke penjara yang isinya banyak pemuda yang menggunakan dan menjual narkoba, terutama generasi usia produktif. Agar sembuh, kita memberi mereka pelatihan dan mengajak mereka bekerja,” ungkapnya.


Pelatihan yang diadakan berupa menanam sayur, memelihara ikan, dan lain sebagainya. Menurutnya pengguna narkoba harus diajarkan keterampilan. “Orang salah itu tidak seharunya dimatikan, kita bangkitkan kembali,” katanya.


 Selain itu, pengguna narkoba adalah korban dan seharusnya direhabilitasi. “Setelah sembuh jangan kita pindahkan sekolahnya. Biar sembuh. Karena anak sekolah itu adalah pengganti kita, siapa lagi pengganti kita kalau bukan dia,” katanya. 


Menanggapi itu, Ketua DPP Gemais Ardiansyah saragih menyebut peredaran narkoba sangat berbahaya. Apalagi di lingkungan kampus. Menurutnya pengedar narkoba benar-benar memanfaatkan lingkungan kampus, dan ini harus di berantas sampai ke akarnya,"tutupnya.








Minggu, 27 Mei 2018.
Jurnalis: Muklis
Editor: Hamdan S