Angin Positif untuk Jokowi dari Hoax Ratna Sarumpaet





SUARA INDEPENDEN. COM- Hitung-hitungan survei kembali mengunggulkan Joko widodo dan Ma'ruf Amin dibanding Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Kali ini titik acuannya pada perkara hoax atau kabar bohong penganiayaan yang menyeret Ratna Sarumpaet sebagai tersangka.



Data itu disampaikan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, yang melakukan wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap 1.200 orang pada 10-19 Oktober 2018. Metode yang digunakan berupa multistage random sampling dengan toleransi kesalahan kurang-lebih 2,8 persen.


"Survei menemukan bahwa kasus hoaxRatna Sarumpaet menyebabkan adanya sentimen positif atau lebih mendukung terhadap Jokowi-Ma'ruf. Sebaliknya, meningkatkan sentimen negatif atau lebih tidak mendukung pada Prabowo-Sandi," kata peneliti LSI Denny JA, Ikrama Maslonan, di kantor LSI Graha Rajawali, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (23/10/2018).


Seperti apa datanya?
Pertanyaan: Beberapa waktu lalu, Indonesia sempat dihebohkan oleh hoax penganiayaan Ratna Sarumpaet. Setelah mengetahui hal tersebut, apakah Bapak/Ibu lebih mendukung, sama saja, atau tidak mendukung terhadap Joko Widodo (Jokowi)?

Lebih mendukung: 25,0 persen
Sama saja: 48,8 persen
Lebih tidak mendukung: 6,6 persen
Tidak tahu atau tidak menjawab: 19,6 persen


Pertanyaan: Beberapa waktu lalu, Indonesia sempat dihebohkan oleh hoax penganiayaan Ratna Sarumpaet. Setelah mengetahui hal tersebut, apakah Bapak/Ibu lebih mendukung, sama saja, atau tidak mendukung terhadap Prabowo Subianto?
Lebih mendukung: 11,6 persen
Sama saja: 49,8 persen
Lebih tidak mendukung: 17,9 persen
Tidak tahu atau tidak menjawab: 20,7 persen

Selain itu, survei tersebut menampilkan elektabilitas kedua pasangan calon presiden-calon wakil presiden. Lagi-lagi, nilai plus didapat Jokowi-Ma'ruf.

"Posisi elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga saat ini. Survei LSI Denny JA terbaru pada Oktober menunjukkan bahwa saat ini pasangan Jokowi-Ma'ruf masih unggul telak dibanding dengan pasangan Prabowo-Sandi," kata Ikrama.

Berikut datanya:
Jokowi-Ma'ruf: 57,7%
Prabowo-Sandi: 28,6%
Rahasia/Belum memutuskan/Tidak menjawab: 13,7%


Tren elektabilitas capres-cawapres dari Agustus sampai Oktober 2018
Jokowi-Ma'ruf
Agustus 2018: 52,2%
September 2018: 53,2%
Oktober 2018: 57,7%

Prabowo-Sandiaga
Agustus 2018: 29,5%
September 2018: 29,2%
Oktober 2018: 28,6%
 

LSI Denny JA juga menyatakan sentimen negatif pada Prabowo-Sandiaga membuat pemilih yang belum menentukan pilihan (swing voters) cenderung memilih Jokowi-Ma'ruf. Perubahan dukungan pemilih yang belum menentukan pilihan itu dapat dilihat dari segmen pendidikan dan pendapatan.

Berikut datanya:
Pendidikan SD, SMP, SMA
Jokowi-Ma'ruf
September: 54,3 persen
Oktober: 58,7 persen


Prabowo-Sandiaga
September: 27,7 persen
Oktober: 27,9 persen


Belum memutuskan
September: 18 persen
Oktober: 13,4 persen


Pendidikan Terpelajar
Jokowi-Ma'ruf
September: 40,5 persen
Oktober: 44 persen


Prabowo-Sandiaga
September: 46,8 persen
Oktober: 37,4 persen


Belum memutuskan
September: 12,7 persen
Oktober: 18,6 persen


Pendapatan di atas Rp 3 juta
Jokowi-Ma'ruf

September: 46,2 persen
Oktober: 54,8 persen


Prabowo-Sandiaga
September: 43,8 persen
Oktober: 34,5 persen


Belum memutuskan
September: 10 persen
Oktober: 10,7 persen