PP HIMMAH: Desak Polri Tangkap Pembuat Peristiwa dan Berita Bohong Penganiayaan Ratna Sarumpaet


SUARA INDEPENDEN.COM- Aktivis sosial Ratna Sarumpaet akhirnya mengakui dirinya berbohong terkait kabar pengeroyokan dan penganiayaan oleh orang tak dikenal. Polri pun segera memanggilnya untuk diperiksa sebagai saksi.


Oleh sebab itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (PP HIMMAH) Aminullah siagian mengatakan, mendesak POLRI bersikap tegas dalam menindak para pelaku Hoax tanpa pandang bulu. Tangkap oknum yang menyebarkan penganiayaan Ratna Sarumpaet,"Kata Aminullah siagian Ke Redaksi, Kamis, (04/10/2018).


"Tindak Tegas orang yang terlibat penyebar berita Hoax, Jangan biarkan orang- orang yang melanggar hukum dimaafkan, indonesia adalah Negara Hukum,"tegas Tokoh Pemuda Aminullah.


Aminullah menyatakan ada aturan yaitu Undang Undang Informasi dan Transaksi Elektronik hingga diatur dalam KUHP untuk menghadapi pelaku hoaks. Ia menyampaikan walaupun dalam menyebar hoaks menggunakan embel-embel penganiayaan atau tidak, tetap harus ditangkap.

"Itu semuanya ada unsur politik saya kira, jadi harus ditangkap," ujarnya lagi.


Diketahui, Kabar terkait penganiayaan yang dialami Ratna Sarumpaet sempat viral dan menghebohkan masyarakat. 

Namun kabar bohong itu perlahan terungkap. Polisi menemukan fakta lain. Polisi tidak menemukan jejak penganiayaan Ratna di Bandung, Jawa Barat sebagaimana diakui terjadi pada 21 September 2018.

Polisi justru menemukan fakta bahwa Ratna tengah berada di salah satu rumah sakit di Jakarta. Ibunda artis Atiqah Hasiholan itu disebut-sebut tengah menjalani operasi plastik di rumah tersebut tersebut.

Kebohongan itu akhirnya diakui Ratna Sarumpaet. Dia mengaku telah berbohong terkait penganiayaan yang dialaminya. Dia juga membenarkan telah melakukan perawatan di Rumah Sakit Bina Estetika itu.



Kamis, 04 Oktober 2018
Jurnalis: Ridho
Editor: Andi S