Putaran Ke 2 Pilkada DKI, KPMPI: Siap Dukung Anis- Sandi

Foto: KPMPI jakarta Deklarasi Dukung anis- sandi
SUARA INDEPENDEN.COM, JAKARTA- Pemilihan kepala Daerah DKI Jakarta menarik perhatian banyak pihak diseluruh Indonesia khususnya masyarakat Jakarta dan juga warga diluar Jakarta. Karena Jakarta adalah barometer untuk kota-kota yang ada di seluruh Indonesia.

Saat inilah momen di mana Rakyat Jakarta harus memilih apa yang diajarkan oleh Agama Islam karena mayoritas rakyat Jakarta beragama Islam  karena didalam Al Qur'an diperintahkan siapa yang harus jadi pemimpin kita dan menegakkan Surat Al Maidah 51. Hal ini disampaikan oleh Sahril Hasibuan  Koordinator Komunitas Pelajar Mahasiswa Pemuda Islam Jakarta pada Deklarasi dan Konfrensi Pers Dukung Anies- Sandi pada Pilgub FKi Jakarta di R.M Mas Miskun.Salemba Jakarta Pusat (19/03/2017)

Sahril Menghimbau memilih pemimpin seagama itu yang paling utama. Karena kita (Rakyat) manusia yang beragama (Mayoritas Islam) sehingga rakyat juga butuh pemimpin yang seagama dan sudah menjadi harga mati bagi ajaran Islam harus memilih pemimpin yang seaqidah menegakkan Al Maidah 51.

Sahril menambahkan pemahaman yang menyatakan jangan memilih pemimpin berdasarkan agama tidaklah masuk akal sangat keliru dan salah besar.apakah kita (umat Islam akan menggadaikan Aqidah kita  hanya untuk memilih pemimpin tidak seagama dengan kita ? Apakah kita merasa hebat dengan lancang menantang perintah Tuhan??

"Apakah kita sudah hebat dengan mengabaikan perintah Allah ??Bukan kah apa yang ada di dunia ini sudah diatur dalam Al Qur'an?? Ucap Sahril.

Pria kelahiran Labuhanbatu Utara ini kembali menambah kan bahwa saat ini Jakarta butuh pemimpin yang santun dan bersih berpihak kepada rakyat, pemimpin yang tidak ugal-ugalan .Merajuk pada kamus Besar Bahasa Indonesia Ugal -ugalan adalah Kasar dalam berbicara dan bertingkah laku tidak memakai rakyat kecil , punya integritas tapi tidak ambisius, berani taat aturan ,percaya diri tidak takabbur ,cerdas inovatif senantiasa memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi warganya.

Jakarta tidak butuh gubernur yang gemar menzalimi akan tetapi Jakarta butuh Gubernur yang tegas Berwibawa dan tidak Arogan " Tutupnya


Minggu, 19 Maret 2017
Jurnalis: Asso
Editor: Saddam