Foto: Sekjen DPP Gema Al ittihadiyah Ardiansyah saragih |
SUARA INDEPENDEN.COM, JAKARTA- Tokoh pemuda asal Sumatera Utara Ardiansyah saragih, mengungkapkan penyiraman air keras kepada Penyidik Komisi KPK Novel Baswedan sebuah tindakan biadab dan tidak bisa ditolerir.
"Kita mengutuk keras peristiwa ini. Jelas ini bukan cara beradab di negara demokrasi. Di negara demokrasi, hukum harus ditegakkan secara adil tanpa diskriminasi untuk mencegah masyarakat main hakim sendiri," ungkapnya Ardiansyah yang Juga Sekjen DPP Gema Al ittihadiyah kepada wartawan, Jakarta, Selasa (13/4).
Menurut Ardiansyah, apabila hukum tidak ditegakkan secara adil, maka rakyat mencari cara sendiri untuk menegakkan hukum dan keadilan.
Untuk itu, Ardiansyah mendesak pihak kepolisian untuk segera mengusut secara tuntas penyerangan terhadap Novel tersebut,"kata Ardiansyah yang Juga mantan Ketua DPP KNPI.
"Terkait kasus Novel ini, saya minta penegak hukum untuk mengusutnya secara tuntas apa yang menjadi motif dan tujuannya. Apakah motif balas dendam atau motif lain misalnya untuk meneror KPK yang kini sedang menangani kasus mega korupsi seperti kasus e-KTP yang melibatkan sejumlah pejabat dan eks pejabat penting di negara," tutupnya.
Kamis, 13 April 2017
Jurnalis: Hamzah
Editor: Budi