Foto: Logo Kelompok Petani Karet Indonesia (KAPKI). |
"Harga karet sempat naik.Tapi secara perlahan-lahan sekarang ini harga karet anjlok," kata aktivis dari Kelompok Petani Karet Indonesia (KAPKI) Ginanda Siregar di Jakarta, Senin (14/11/2016).
Menurut Ginanda, Presiden Jokowi hari ini sibuk urus Ahok. Presiden dinilai tidak peduli pada nasib masyarakat petani karet yang ditandai dengan menurunnya harga karet," kata pria yang biasa disapa Ginanda itu.
Kenaikan harga komoditas tersebut pada tahun 2016 berawal dari Rp. 6.000, kemudian naik menjadi Rp. 7.000 sampai Rp. 8.500 hingga mengalami kenaikan kembali di harga Rp. 9.000.
"Namun kebahagiaan petani ini hanya dapat dinikmati sebentar saja. Dimana harga karet saat ini turun lagi dan berkisar Rp. 6.000 per kilogramnya," kata Ginanda.
Ginanda menegaskan, akibat dari rendahnya harga karet saat ini, kehidupan petani karet menjadi sengsara. Banyak anak petani yang terancam berhenti sekolah, dan melakukan kriminal seperti pencurian di tengah-tengah masyarakat.
"Kalau presiden jokowi tidak bisa mensejahterakan masyarakat petani karet, lebih baik turun dari jabatannya," tegas Ginanda
Ginanda berharap Presiden jokowi harus menperhatikan petani karet, sehingga penurunan harga karet bisa naek harga lagi,"tutupnya.
Senin, 14 November 2016
Jurnalis: Asso
Editor: Indah wahyuni