IPM : Revitalisasi Permainan Tradisional

Foto: Arman Darmawan Bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nawrowi
Suara independen.com,Jakarta- Di era globalisasi saat ini membawa pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat, kemajuan yang sangat di rasakan ialah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan perkembangan teknologi yang mencakup banyak aspek-aspek kehidupan, maka jenis-jenis permainan pun mendapatkan pengaruhnya. Sehingga munculah namanya permainan modern.

Permainan modern  yang berasal dari industri atau umumnya menggunakan teknologi dalam pembuatan serta permainannya. Permainan jenis ini menghadirkan bentuk permainan seperti video game, baik itu dalam console maupun komputer.

Ada banyak jenis console game yang memberikan kemajuan teknologi, dalam segi tampilan gambar maupun cara memainkan yang beragam, sehingga menarik perhatian kita untuk memainkannya. Pabrikan video game pun senantiasa memanjakan kita dengan kemajuan teknologi yang semakin mengagumkan. Bahkan jenis game online yang sedang trend saat ini telah menjadi favorit hampir di seluruh dunia.

Ketika pelajar sudah kecanduan dengan permainan modern, maka hal-hal yang bersifat negatif pun bisa terjadi. Contohnya : dari segi kesehatan dapat menyebabkan  mata rusak, ambein, osteoforosis karena kekurangan gerak, dari segi pendidikan dapat menyebabkan malas belajar sehingga pelajar rela membolos untuk pergi ketempat game online/ warung internet (warnet), dari dampak sosial, pelajar akan susah bersosialisasi dengan lingkungan dan teman sebayanya karena permainan modern ini bersifat individualistik yang akan meruntuhkan nilai-nilai sosial pelajar.

Saat ini permainan modern telah merampas permainan tradisional yang dulunya sangat digemari oleh generasi penerus. Hal ini dibuktikan dengan jarangnya ditemui permainan tradisional. IPM sangat merespon hal ini, dalam 2 tahun ini hampir seluruh kader IPM se-Indonesia melakukan gerakan “Ayo, Berolahraga”  yang didalamnya terdapat nilai-nilai dalam melestarikan Permainan Tradisional. Gerakan ini dilakukan satu minggu sekali bertepatan dengan Program Pemerintah atau Car Free Day. 

Arman berharap,  Sebagai generasi penerus bangsa, kita wajib melawan berbagai ancaman bangsa. Kita harus menumbuhkan kembali serta melestarikan permainan tradisional. Hal ini dilakukan bukan karena kita tidak menerima kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun perlu kita menyadari bahwa, kemajuan teknologi tidak seluruhnya membawa dampak positif bagi kita  namun juga membawa dampak negatif yang tanpa kita sadari, hal ini tentu cukup mengkhawatirkan bagi generasi penerus.


Di tulis Oleh: Arman Darmawan
Lahir Palembang 16 Mei 1993
Kandidat S2 Pascaserjana Universitas Negeri Jakarta Prodi Pendidika  Olahraga
Sekretaris ASBO PP IPM (Apresiasi Seni Budaya dan Olahraga Pimpinan Pusat IKatan Pelajar Muhammadiyah).