PP HIMMAH: Mendesak Jokowi Memanggil Sukanto Tanoto, Mempertanyakan Rasa Kebangsaannya

Foto: Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (PP HIMMAH), Aminullah Siagian.
SUARA INDEPENDEN.COM,JAKARTA- Ketua Umum PP HIMMAH Aminullah Siagian mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera memanggil bos Raja Garuda Emas (RGE) Sukanto Tanoto untuk mempertanyakan rasa kebangsaannya sebagai warga Negara Indonesia.

"Jika Jokowi tidak memanggilnya (Sukanto Tanoto) dan mempertanyakan rasa kebangsaannya sebagai warga Negara Indonesia, berarti dugaan selama ini benar. Negara kita sudah tergadai ke kelompok taipan China," ujar Aminullah di Jakarta, melalui sambungan seluler, Jumat (29/10/2016).

Sebagai pemuda Indonesia, kata Aminullah, dirinya tidak terima dengan pernyataan Sukanto Tanoto, yang pada saat itu sebagai narasumber di sebuah acara televisi di China.

Seperti dikutif dari indonesiana.tempo.co, Jumat (28/10/2016), Sukanto Tanoto mengatakan "Saya lahir dan besar di Indonesia. Menempuh pendidikan, menikah dan memulai bisnis juga di sana. Tetapi Indonesia adalah ayah angkat bagi saya, karena itu ketika pulang ke Cina saya merasa menemukan ayah kandung. Itu karena saya masih merasa orang Cina," demikian diucapkan konglomerat Sukanto Tanoto saat tampil sebagai narasumber dalam sebuah acara televisi di Cina.     

"Jangan hanya Archandra Tahar. Sukanto Tanoto juga harus diuji identitas kewarganegaraannya. Jokowi harus paksa Sukanto Tanoto bicara ke publik Indonesia untuk membuktikan pernyataannya," tegas Aminullah.

Aminullah mengancam, jika Sukanto Tanoto dalam waktu dekat ini tidak dipanggil dan ditanya rasa kebangsaannya oleh Jokowi, PP HIMMAH akan mengajak seluruh elemen pemuda Indonesia untuk bergerak ke Istana Negara.


"Sebagai pemuda, saya akan melakukan gerakan untuk menjaga martaba bangsa. Sukanto Tanoto nyata-nyata telah melecehkan marwah bangsa (Indonesia). Jika dalam waktu dekat ini Presiden Jokowi tidak merespon, saya akan ajak seluruh elemen pemuda bergerak menduduki istana negara," kata Aminullah.

Diketahui, jauh sebelum terungkapnya soal tipisnya rasa kebangsaan dan upaya penggelapan pajak Asian Agri, Sukanto Tanoto juga pernah dituding melakukan kecurangan terhadap keluarga sendiri. Adalah Wendy Tanoto, anak dari Polar Yanto Tanoto, yang membongkar bagaimana Sukanto Tanoto tega mengalihkan kepemilikan harta milik saudaranya sendiri. 

Trik licik itu dilakukan Sukanto Tanoto tak lama setelah Polar Yanto Tanoto meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat Garuda di Sibolangit, Sumut, 1997 silam. 

"Selama ini, keberhasilan Sukanto Tanoto menahan saya dari mengatakan kebenaran. Keluarga saya diminta untuk menyerah banyak hal setelah ayah saya meninggal, tapi kali ini saya memutuskan untuk tidak menyerahkan hak saya dan membagi cerita saya," demikian curhat Wendy Tanoto di Kompasiana.


Sabtu, 29 Oktober 2016
Jurnalis: M. Tarmizi
Editor: Suharno