Zainuddin Arsyad: Duduki Gedung MPR RI Setelah Dzikir dan Doa Bersama

SUARA INDEPENDEN.COM, JAKARTA- Seruan untuk menduduki Gedung MPR RI setelah Dzikir dan Doa Bersama ulama. Bangsa Indonesia sebuah Negeri  yang besar bagaikan permadani Surga, dengan kekayaan alam terbentang dari Sabang sampai Merauke.

Kearifan lokal yang begitu Mahsyur, Suka, ras dan Agama hidup perdampingan aman dan sentosa.

Akan tetapi kehidupan yang nyaman itu telah hilang dengan keterlibatan Asing dalam mengatur kehipan kita hampir semua dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk kekayaan alam kita dikuasai oleh bangsa asing.

Di perparah dengan peniscayaan Agama oleh seorang Pejabat Publik, yang menyebabkan kegaduhan di bangsa ini, sehingga merusak kearifan lokal yang santun saling menghargai, keindahan dan ketentraman itu telah dirusak seorang pejabat publik yang bernama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Demikian disampaikan Presidium badan eksekutif Mahasiswa Se TANAH AIR 4 November 2016, Zainuddin Arsyad dalam perbincangannya dengan redaksi, Kamis (1/12/2016)

Kata Zainuddin oleh karena itu momentum tanggal 2 Desember ini jangan kita sia-siakan. Tidak boleh lagi ada Ahok-ahok baru di Negeri ini.

Perilaku Ahok telah benar-benar merobek semangat kebangsaan yang majemuk ini, mengancam keutuhan NKRI dan berpotensi menimbulkan perpecahan antar umat beragama.

“Kami siap bersatu dengan para ulama dan elemen Nasionalis lainnya  membenahi Negeri yang telah diporak-porandakan oleh ulah pemimpin arogan yang tak beradab dan sewenang-wenang menggusur rakyat kecil dengan tidak manusiawi”, ungkapnya.

Ini karena masalah kepemimpinan jokowi yang lemah, yang tidak dapat menegakkan hukum dengan adil. Dibawah rezim hari ini kepentingan asing lebih dominan daripada kepentingan rakyat, mari bahu-membahu merebut segala yang telah mereka curi dan rampas dari Negeri ini, harus kita rebut kembali, serunya.

Presiden ASEAN Muslim Students Association ini mengajak para Tokoh Politik, Pemuka Agama, Organisasi Masyarakat, Pemuda, Mahasiswa dan Rakyat agar bersatu menjadikan momentum 4 November ini untuk memperbaiki Bangsa.

Menyerukan seluruh Mahasiswa agar menjadi garuda terdepan untuk mengawal gerakkan ini maka dari itu diharapkan seluruh mahasiswa membawa serta Almamater Kampus/Organisasi untuk berkumpul di Patung Kuda, pada pukul 07:00 WIB Pagi hari Tanggal 2 Desember 2016. Dan melanjutkan Aksi kepung dan duduki MPR RI jam 13:30 WIB.

Presiden ASEAN Muslim Students Association ini juga mengajak pula segenap Pemuda, Mahsiswa dan Pelajar Muslim Indonesia untuk turun kejalan dalam rangka mendampingi para ulama dan segnap Masyarakat Indonesia membela agama, nusa dan bangsa.

Kami telah melakukan rapat intensif dan teklap berkali-kali. Dan telah berkoordinasi masif dengan jendral lapangan Bang Beni Pramula Komando khusus Mahasiswa dan Pemuda pada aksi besok. Kami juga segenap Badan Eksekutif Mahasiswa SE Tanah Air selain akan turut serta aksi menyakatakan sikap sebagai berikut, ungkapnya.

Pertama, Menuntut Presiden dan aparat penegak hukum bersikap tegas dan segera menjatuhkan hukuman yang adil sesuai konstitusi atas tindakan Basuki Cahya Purnama yang mengkebiri ke-bhinneka-an karena telah menistakan Agama Islam sebagai salah satu agama yang diakui konstitusi:

Kedua, Mengharapkan kepada kepada seluruh Mahasiswa dan Pemuda Indonesia untuk terlibat dalam aksi demonstrasi yang dijamin oleh konstitusi.

Ketiga, Mengutuk segala bentuk pembungkaman pergerakan mahasiswa dan pelemahan kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum;

Keempat, setelah dzikir dan sholat berjamaah bersama para ulama, kepada seluruh element mahasiswa dan pemuda serta ulama agar bersama-sama mengepung dan menduduki Gedung MPR RI.

Kelima, Meminta kepada DPR RI untuk segera melakukan Sidang iItimewa, kembalikan UUD 1945 yang aslinya, sebelum adanya amandament serta meminta menutup semua krang kapitalisme dan Neolibaralisme di Indonesia.

“Dengan ini kami juga menyatakan sikap bahwa siap dibawah komando para ulama, Merdeka atau Bangkit,  Maju atau Melawan”, tutupnya.


Jumat, 02 Desember 2016
Jurnalis: Asso
Editor: Suharno