Ginanda siregar, Harga Karet Turun Lagi, Jokowi Segera Bertindak Mencari Solusi

Foto: Ginanda siregar
SUARA INDEPENDEN.CON, JAKARTA- Ketua Kelompok Petani Karet Indonesia (KAPKI) Ginanda Siregar menyampaikan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) harusnya memperhatikan kondisi petani karet ditengah harga karet yang anjlok lagi. Jika tidak maka bisa berdampak meningkatnya angka kemiskinan di Indonesia.

"Kondisi turunnya kembali harga karet sangat berdampak bagi petani karet. Presiden Jokowi harus segera dicari jalan keluar atas jerit tangis rakyat," kata Ginanda di Jakarta, Jumat(7/4/2017).

Ginanda menuturkan, meski harga karet ditentukan pasar global, namun pemerintah harus menunjukkan usaha serius mengatasinya. Apalagi Indonesia adalah penghasil karet dunia terbesar kedua yang memiliki luas area 3,5 juta hektare dimana 85 persennya merupakan perkebunan karet rakyat.

"Bayangkan, 85 persen petani karet di seluruh Indonesia mendadak miskin akibat anjloknya harga karet," ujar Ginanda yang juga mantan Ketua Umum Himlab Raya Jakarta.

Lebih lanjut Ginanda mengatakan, naiknya harga bahan bakar minyak dan kebutuhan pokok juga membuat petani semakin menderita. Jika pemerintah tidak segera mengatasinya maka tujuan Presiden untuk menurunkan tingkat kemiskinan akan gagal dan sebaliknya kemiskinan akan meningkat.

Mahasiswa Pascasarjana UMJ ini mengungkapkan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan Jokowi untuk mengatasi anjloknya harga karet. Diantaranya segera bertemu dengan presiden negara pemasok karet dunia yang tergabung dalam International Tripartite Rubber Council (ITRC) yakni Thailand dan Malaysia. ITRC pernah mengambil langkah serupa pada Januari-Juni 2009 dan Oktober 2011-Maret 2012 untuk mendongkrak harga karet.

"Yang paling cepat bisa dilakukan adalah kebijakan penggunaan karet sebagai pelapis aspal sehingga jalan-jalan yang dibangun pemerintah juga semakin kuat," ujarnya Ginanda yang juga menjabat Wakil Ketum Umum Himpunan Mahasiswa Al Washliyah itu.

Ginanda menegaskan, segera dorong alternatif pendapatan untuk petani karet. Yang paling cepat adalah dibidang pertanian, peternakan, dan perikanan karena dalam waktu empat bulan langsung panen. Sehingga Nawacita Presiden dibidang ekonomi segera direalisasikan, supaya masyarakat tidak mengeluh persoalan harga karet yang terus anjlok.

Seperti dikatahui Muksin Siregar, toke getah di Desa Batang Nadenggan, Kec, Sungai Kanan, Kab, Labuhan Batu Selatan mengaku sedih dengan harga getah yang turun lagi. Awalnya harga karet sudah mencapai Rp 11.500/kg tapi kini turun menjadi Rp8.500/kg


Jumat, 7 April 2017
Jurnalis: Hamzah
Editor: indah wahyuni