Soal Pengkhianat, Timses Jokowi Ingatkan Prabowo Freeport dan Rokan




SUARA INDEPENDEN.COM- Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi- Ma'arif Amin menanggapi ucapan calon presiden Prabowo Subianto yang menyebut elit bangsa sudah melakukan pengkhianatan kepada rakyat. Timses Jokowi mengingatkan Prabowo soal Freeport hingga Rokan.


"Bagi saya apa yang disampaikan Pak Prabowo itu tidak lebih dari slogan-slogan besar yang faktanya tidak ada," kata Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding kepada wartawan, Jumat (12/10/2018).


Politikus PKB itu mengingatkan Prabowo bahwa pemerintah era Presiden Joko Widodo sudah bekerja untuk menguasai kembali Freeport. Upaya-upaya menggelontorkan dana desa yang banyak, juga disebut Karding, sudah disalurkan untuk warga dan pembangunan desa.


"Apa yang disampaikan Pak Prabowo itu tidak lebih dari slogan-slogan besar yang faktanya tidak ada. Salah satu yang perlu diketahui bahwa upaya divestasi terhadap Freeport, penguasaan kembali Freeport, kemudian Rokan, upaya menggelontorkan dana desa yang begitu banyak untuk warga dan pembangunan desa," sebutnya.


"Upaya untuk membangun satu sistem sosial yang baik, upaya untuk membangun infrastruktur baik jalan maupun pelabuhan udara, upaya untuk menciptakan banyak enterpreneur yang semakin kuat, mengurangi kemiskinan dan juga penanganan bencana yang begitu luar biasa kita maksimum. Itu adalah bagian yang merupakan wujud nyata perhatian pemerintah pemimpin pada rakyatnya," tambah Karding.


Selain itu, Timses Jokowi-Ma'ruf juga menanggapi peryataan Prabowo yang menyebut saat ini Indonesia dalam kondisi tekor. Meski begitu, TKN tidak menampik jika aset Indonesia saat ini masih banyak dikuasai pihak asing.


Karding pun menyinggung pemerintahan di era Presiden Soeharto. Ia menyebut pada era itu Freepot yang merupakan aset atau tambang emas Indonesia sudah dikuasai asing sejak tahun '67 hingga saat ini. 


"Aset penting negara itu banyak dikuasai pihak lain karena terutama pemerintahan di zaman Pak Harto di mana pemerintahan ini, salah satu kroninya adalah Pak Prabowo sendiri. Bagaimana tidak, salah satu contoh saja bahwa Freeport yang tidak hanya tembaga tapi juga emas yang merupakan tambang potensi emas terbesar di dunia itu dikuasai begitu saja dan penguasaan itu tahun-tahun 67-an sampai sekarang akhirnya kita berdarah-darah sampai risiko besar harus kembali menguasai 51 persen," papar Karding.


Untuk itu, ia mengingatkan agar calon presiden nomor urut 2 itu berhati-hati dalam memberikan pernyataan. Karding menyebut Prabowo harus kembali lagi melihat sejarah.


"Sebaiknya beliau kalau bicara perlu berhati-hati dan melihat sejarah pada zaman siapakah sesungguhnya paling banyak aset-aset itu dikuasai oleh pihak lain atau negara asing," ucap anggota Komisi III DPR itu.


Seperti diketahui, pemerintahan Jokowi berhasil merebut Blok Rokan. Sementara itu untuk Freeport, kini Indonesia menguasai 51 persen sahamnya.

Sebelumnya diberitakan, Menurut Prabowo, saat ini Indonesia menjadi negara yang tekor atau rugi karena hidup dalam utang. Prabowo juga bicara soal pengkhianatan elite-elite nasional kepada negara.


"Tapi kita sebagai bangsa, kita ini tekor sebagai bangsa, kita bangsa yang rugi. Kita bangsa yang hidup dari utang," ujar Prabowo di acara Rakernas LDII di Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (11/10).
"Ini pendapat saya, dengan segala hormat, ada pengkhianatan yang terjadi ini. Pengkhianatan yang dilakukan oleh elite-elite kita, tidak memikirkan kepentingan masyarakat, tapi kelompoknya, darinya keluarganya," kata Prabowo.



Jumat, 12 Oktober 2018
Jurnalis: Rifki
Editor: Hamzah