Formasu Jakarta, Tangkap dan Hukum Berat Bandar Narkoba Sumut

Foto: Logo Organisasi Formasu Jakarta. 

SUARA INDEPENDEN. COM- Bendahara Umum Forum Mahasiswa Sumatera Utara (Formasu)  Jakarta dan sekitarnya  Idham Kholid  Daulay mengatakan, peredaran narkoba di Sumatera Utara semakin hari semakin banyak. 


Menurut Idham,  Permasalahan narkoba sangat kompleks. Karena itu, upaya untuk mengatasinya juga harus integral. Ada tiga langkah yang harus dilakukan secara integral untuk mengatasi permasalahan narkoba, yaitu penindakan, pencegahan, pemberantasan. Tiga langkah tersebut idealnya dijalankan oleh lembaga terkait, secara bersamaan. Baik itu lembaga kepolisian, lembaga hukum, pemerintah sendiri dan juga dengan didukung oleh kekuatan civil society, seperti Lembaga Swadaya Masyarakat, institusi pendidikan, tokoh masyarakat dan ulama.


"Pemberantasan narkoba Sumatera Utara jangan yang kecil-kecil saja. Tapi bandarnya yang paling utama juga harus diberantas," ujar Idham Kholid Daulay kepada Suara independen di Jakarta, Selasa, (17/10/2017).


Dia mengatakan, pemberantasan di tingkat pengecer tidak berdampak signifikan terhadap penghentian peredaran narkoba di Sumut. Sebab, peredaran narkoba di Sumut sudah sangat meresahkan.


Idham menyatakan, pemberantasan hingga ke kelas bandar besar menyaratkan adanya koordinasi antara berbagai lembaga penegak hukum dan pemberantasan narkoba. 


"Untuk melakukan itu harus ada kerja tim yang solid antara Pemerintah Sumut, BNN, Polri, TNI, dan juga melibatkan kalangan masyarakat terutama tokoh-tokoh agama," ujar Idham yang Juga Ketua IKAMUS Jakarta. 

Pemberantasan narkoba, harus dilakukan dengan cara memotong mata rantai peredarannya. Kebanyakan, narkoba terutama jenis sabu di Sumut banyak berasal dari negara luar yang berdekatan dengan Sumut.

"Pelabuhan dijaga ketat. Untuk itu perlu melibatkan masyarakat pantai untuk menjaga pelabuhan-pelabuhan kecil itu," kata idham. 

Dia juga menduga, peredaran narkoba di Sumut tidak berdiri sendiri. Sebaliknya, peredaran narkoba yang begitu deras diduga kuat mendapatkan back up dari oknum aparat yang berwajib. "Kalau ada yang membackup hukum seberat-beratnya," tutupnya. 




Selasa, 17 Oktober 2017
Jurnalis: Asso
Editor: Hamzah