SUARA INDEPENDEN. COM, MEDAN- Menyerap aspirasi masyarakat bisa dilakukan anggota dewan di mana saja dan kapan saja. Seperti halnya yang dilakukan anggota DPRD Sumut Daerah Pemilihan Medan I, Brilian Moktar di kampus Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi “Pembangunan” (STIK-P) Medan, Senin (18/12) sore.
Dalam acara yang dipandu Ketua STIKP, Dr Sakhyan Asmara MSP, terjalin komunikasi yang komunikatif antara mahasiswa dengan anggota DPRD Sumut yang telah duduk tiga periode ini. Di mana para mahasiswa maupun mahasiswi yang hadir melemparkan pertanyaan maupun ketidaktahuan mereka mengenai kegiatan hingga prestasi yang mereka torehkan.
Salah seorang mahasiswi, Afra, misalnya. Ia mengungkapkan minimnya dukungan Pemerintah Kota Medan maupun Provinsi Sumut terhadap siswa berprestasi. Padahal mahasiswa tersebut secara tidak langsung telah mengharumkan nama wilayah di mana kampus itu berada.
“Kami berharap adanya pertukaran mahasiswa jurusan komunikasi antar negara yang difasilitasi Pemko Medan ataupun Provinsi Sumut. Sehingga ilmu komunikasi yang didapat mahasiswa berkembang pesat. Apakah ini bisa diwujudkan pak,” timpal Stevani Limbong, mahasiswi lainnya dalam kegiatan reses tersebut.
Sementara itu, salah seorang dosen STIK-P, Fauziah Dongoran, yang turut menyampaikan aspirasinya berkeyakinan bahwa anggota dewan yang duduk di tingkat I dan tingkat II memiliki kekuatan dalam menggerakkan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Sumut untuk menyalurkan dana CSR mereka ke dunia pendidikan. Sebab, masih banyak kampus-kampus yang membutuhkan bantuan ataupun dorongan perusahaan agar tetap eksis dalam menghasilkan generasi-generasi penerus.
Menjawab semua pertanyaan itu, Brilian Moktar berjanji akan mencoba membawa aspirasi yang disampaikan mahasiswa/i maupun dosen kepada instansi terkait. Dalam kesempatan yang sama pula, politisi PDI Perjuangan ini secara spontan memberikan beasiswa kepada tiga orang mahasiswa STIK-P yang berprestasi dan memiliki Indeks Prestasi Komulatif (IPK) cukup bagus.
“Pemerintah Provinsi Sumut dan Pemko Medan saat ini fokus terhadap anggaran pembangunan perbaikan infrastruktur. Tapi apa yang disampaikan adik-adik mahasiswa akan saya perjuangkan. Soal masih kurangnya lab foto, bisa datang ke Studio Foto saya Raja Foto. Alat-alat di sana lengkap kok,” terangnya seraya menyatakan bangga atas prestasi yang diraih mahasiswa STIK-P saat di Malaysia beberapa waktu lalu.
“Mahasiswa harus lebih kreatif lagi dalam bertindak. Harus bisa menonjolkan skill, mampu bekerja untuk menghasilkan sesuatu yang positif. STIK-P sudah menyediakan wadah bagi kita untuk menimba ilmu dengan biaya yang cukup terjangkau. Intinya mahasiswa harus lebih produktif,” sambungnya seraya memberikan bantuan kepada mahasiswa dalam rangka merayakan Natal dan Tahun Baru 2018 dalam waktu dekat ini.
Sebelumnya, Ketua STIK-P, Dr Sakhyan Asmara MSP, menceritakan sedikit tentang sejarah berdirinya kampus para jurnalis di Kota Medan ini. STIK-P yang didirikan tahun 1987 oleh Almarhumah Ibunda Hj Ani Idrus bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat Sumatera Utara mengenyam bangku perkuliahan namun terkendala dengan biaya.
“Sampai detik ini Yayasan Pendidikan Ani Idrus tidak berorientasikan uang. STIK-P hadir bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa sesuai Mars STIK-P yang dibawakan tim paduan suara,” papar Hj Ida Tumengkol BComm MHum mewakili pihak yayasan.
Selasa, 26 Desember 2017
Jurnalis: M. Rifai
Editor: Rizki Zahri